Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro
Jenderal Hoegeng Imam Santoso
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.
Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo
Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo dilahirkan di Surakarta pada tanggal 7 Juli 1945. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, dia memilih untuk bergabung dengan Akademi Kepolisian di Sukabumi pada tahun 1964.
Dalam karirnya di bidang kepolisian, Rusdihardjo berhasil mencapai posisi puncak sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada tahun 2000. Tidak hanya menjabat sebagai Kapolri, beliau juga pernah dipercayakan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2004.
Source : vivanews/Andry Daud
Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-70 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2015)Riwayat Jabatan
Pabandya Lat Ops Paspampres (2008—2009)Dandenwalpri Grup A Paspampres (2009—2010)Danyonif 315/Garuda (2010—2011)Sespri Wakasad (2011—2012)Kolonel
Dan Grup A Paspampres (2012—2014)Asops Kasdam VI/Mulawarman (2014—2015)Koorspri Kasad (2015—2017)Pamen Denma Mabesad (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danmentar Akmil (2018)Danrem 121/Alambhana Wanawai (2018—2020)Kasdam XVII/Cenderawasih (2020—2021)Ir. Pusterad (2021—2022)Mayor Jenderal
Sahli Bidang Keamanan Kemhan (2022)Dirjen Strahan Kemhan (2022—2024)Pangdam IX/Udayana (2024)Letnan Jenderal
Pangkogabwilhan III (2024—Sekarang)
2 Letjen TNI Widi Prasetijono
Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, S.I.P. (lahir 4 Juni 1971). Ia adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI-AD.
Widi cukup lama bertugas di kesatuan Kopassus serta juga pernah menjabat Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Dia sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Militer IV/Diponegoro.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyampaikan kriteria klub yang layak mewakili Indonesia di kompetisi antarklub Asia musim 2023/2024. Begini penjelasannya!
Berdasarkan keputusan dari AFC yang sudah diinformasikan ke PSSI, ada tiga slot untuk klub Indonesia yang akan hadir di kompetisi elite klub-klub Asia tersebut.
Ketiga slot tersebut disediakan untuk wakil Indonesia mengisi jatah play-off Liga Champions, babak penyisihan grup AFC Cup, dan play-off AFC Cup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI sudah bersurat ke AFC terkait nominasi dan kriteria dari wakil Indonesia yang berhak tampil di tiga slot yang sudah diinformasikan AFC," jelas Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus, dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan dari informasi yang sudah disampaikan PSSI, untuk slot peserta di play-off babak Liga Champions akan diwakilkan pemenang play-off juara kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, yakni Bali United FC melawan juara kompetisi BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar.
Tim yang kalah dari babak play-off yang mempertandingkan Bali United versus PSM tersebut, lanjut Ferry, akan berhak tampil di babak penyisihan grup AFC Cup.
"Tim yang kalah dari play off, statusnya langsung hadir di AFC Cup pada babak penyisihan grup," tambahnya.
Khusus untuk slot ketiga atau yang berhak mewakili Indonesia di babak play off AFC Cup, akan diikuti oleh klub yang pada BRI Liga 1 2022/2023 menduduki posisi peringkat kedua atau runner-up.
"Tidak ada lagi play-off untuk slot yang ketiga. PSSI sudah menentukannya secara langsung," tegas Ferry.
Sementara itu, terkait penetapan kriteria wakil di tiap negara di kuota slot yang ditentukan, AFC telah memberikan kebebasan penuh kepada federasi yang bersangkutan. Dalam hal ini, teknis pemilihan klub yang berhak mewakili satu negara, diserahkan pada masing-masing negara berdasarkan Entry Manual For AFC Club Competitions.
Menurut info LIB, Thailand pun melakukan hal yang sama. Untuk kuota klub-klub di kompetisi Asia musim 2023/2024, mereka juga melakukan pertandingan play-off di internalnya.
"Jadi, dalam hal ini, apa yang sudah ditentukan PSSI ini sudah diketahui oleh AFC. Mereka tinggal menunggu hasil akhirnya nanti,"pungkasFerry.
TRIBUN-TIMUR.COM- Sebanyak empat alumni Akademi Militer atau Akmil 1993 sandang pangkat Jenderal Bintang Tiga atau Letjen TNI.
Karier cemerlang ini bermula ketika mendapatkan bintang tiga pada awal umur emas.
Usia rata-ratanya pun berusia 51 dan 52 tahun.
Alumni Akmil 1993 berjumlah lebih dari 200 orang.
Mereka memiliki nama bataliyon Tidar Setia dan sempat melakukan reuni Belakang Main Hall Akademi Militer pada Sabtu (16/9/2023).
Reuni “Tidar Setia ‘93” ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu, 16 September dan Minggu, 17 September 2023, di Ksatrian Akademi Militer Kompleks.
Lalu siapa empat alumni Akmil 1998 tersebut?
1 Letjen TNI Bambang Trisnohadi
Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, S.I.P. lahir 26 Februari 1972.
Sejak 24 Juli 2024 mengemban jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.
Bambang, merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama Akademi Militer (1993) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Ia pernah menjadi Komandan Upacara penurunan bendera pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 pada 17 Agustus 2015 di Istana Merdeka.
TRIBUN-MEDAN.COM - Inilah daftar nama 16 jenderal polisi bintang 3 aktif di tubuh polri, dua diantaranya berdarah Batak.
Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi adalah pangkat perwira tinggi bintang 3 di Kepolisian Republik Indonesia, setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada Kepangkatan TNI.
Dalam lingkungan polri maupun di luar struktur polri, Komjen Pol menduduki jabatan: Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Pengawasan Umum, Kepala Badan Reserse Kriminal, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan.
Kemudian, Kepala Badan Narkotika Nasional, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan, dan Komandan Korps Brigade Mobil.
Lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Wakil Kepala BSSN, Sekretaris Utama BIN, Sekretaris Utama Lemhannas, Inspektur Jenderal Kemendagri, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, dan Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Berikut selengkapnya penyandang pangkat Komjen bintang tiga polri yang masih aktif 2024 yang dirangkum Tribun-medan.com:
Komjen Pol Agus Andrianto.
2. Inspektur Pengawasan Umum
Komjen Pol Ahmad Dofiri.
Komjen Pol M Fadil Imran.
TEMPO.CO, Jakarta - Advokat Alvin Lim, pendiri sekaligus ketua LQ Indonesia Law Firm, menyoroti dunia perjudian di Indonesia dengan mengungkapkan tiga nama besar yang dianggap menjadi aktor utama di balik bisnis haram ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, Alvin menyebutkan bahwa tiga nama tersebut adalah Putra, Yoga, dan pemiling Kompong Dewa. "Putra, Yoga, sama pemilik Kompong Dewa itu tiga besar. Paling besar pemilik Kompong Dewa," kata Alvin Lim saat ditemui di Jakarta Barat pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Alvin Lim juga menyoroti nama Putra dan Yoga sebagai operator besar dalam bisnis judi. Meskipun informasi detail mengenai Putra dan Yoga belum banyak terungkap di publik, Alvin mengindikasikan bahwa mereka memiliki peran yang tak kalah penting dalam mengendalikan jaringan perjudian. "Dua sama tiganya kalau aliran uang, saya tidak tahu pasti. Cuma antara Yoga sama Putra itu atas bawah lah dia," ungkap Alvin, menekankan adanya persaingan antara kedua nama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alvin Lim juga menyatakan bahwa aliran dana dari bisnis judi yang dioperasikan ketiga nama ini sangat besar, meski ia tidak mengetahui angka pastinya. Menyoal judi, baik online maupun konvensional ini, Alvin Lim menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk menghentikan praktik-praktik ilegal ini. "Polisi sudah tau, tinggal tindakan tegas yang diperlukan," ujarnya.
Advokat ini berharap penegak hukum dapat bergerak cepat untuk menindak para operator yang telah merugikan masyarakat dan negara. Sebab, dia merasa selama ini pemerintah belum serius menanggapi masa judi online yang belakangan ini makin marak beredar.
Alvin Lim enggan menyebutkan saat ditanya siapa pemilik Kompong Dewa. Namun, pemilik Kompong Dewa bukanlah sosok asing dalam dunia judi online di Indonesia. Sebelumnya, laporan investigasi Tempo telah mengungkap keterlibatan JHL Group atau Jerry Hermawan Lo dalam jaringan judi online berskala besar yang beroperasi secara internasional. JHL disebut memiliki lapak judi mewah bernama Kompong Dewa Casino and Resort di Sihanoukville di Kamboja.
Dalam laporan tersebut, JHL diduga menjadi otak di balik sejumlah situs judi online yang berhasil meraup miliaran rupiah setiap harinya. Situs-situs ini tidak hanya menargetkan pemain dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara tetangga.
Laporan Tempo juga mencatat bahwa JHL menjalankan operasinya dengan cara yang sangat canggih dan terorganisir. Mereka dikabarkan memanfaatkan jaringan teknologi canggih serta perlindungan hukum dari sejumlah pihak untuk menghindari jerat hukum. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa JHL memiliki koneksi yang kuat dengan sejumlah pihak di dalam aparat penegak hukum, sehingga membuat operasinya sulit diberantas.
Terkait dengan pemberitaan artikel ini, Alvin Lim melayangkan surat keberatannya pada 26 Agustus 2024. Alvin tak ingin komentarnya dikaitkan dengan Jerry Hermawan Lo. Alvin mengatakan selama ini berhubungan baik dengan Jerry. “Saya tidak pernah menyebut nama tersebut dalam wawancara itu,” katanya dalam surat keberatan itu.
Artikel ini mengalami penambahan di paragraf terakhir mengenai keberatan Alvin Lim pada Rabu, 28 Agustus 2024, pukul 18.40 WIB.
Terdapat sejumlah jenderal bintang tiga jebolan Akademi Militer tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD). Salah satunya Letjen Agus Subiyanto. Foto DOK ist
tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes)
(AD). Salah satunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Secara organisasi mabes TNI AD berada di bawah naungan mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setiap tahunnya, Markas Besar TNI AD telah diisi oleh jenderal yang lahir dari generasi yang berbeda. Termasuk jebolan Akmil 1990-an.
Jenderal Polisi Bintang 4 yang Berasal dari Jawa Tengah, Siapa Saja?
Kamis, 18 April 2024 - 01:00 WIB
Jakarta – Beberapa Jenderal Polisi berpangkat bintang 4 memiliki latar belakang dari Jawa Tengah. Salah satunya telah meraih gelar Adhi Makayasa. Pangkat Jenderal Polisi setara dengan pangkat Jenderal dalam militer Indonesia.
Sejarah mencatat banyak perwira Polri yang berhasil mencapai pangkat bintang 4. Di antara mereka, beberapa berasal dari Jawa Tengah. Berikut adalah enam Jenderal Polisi bintang 4 yang lahir di daerah tersebut.
Richard Taruli Horja Tampubolon
Berikutnya ada nama Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon. Perwira tinggi (pati) asal Batak Toba ini sejak 27 Juni 2022 mengemban amanat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.
Dalam riwayatnya, Pria kelahiran Jakarta, 24 Mei 1969 ini merupakan lulusan dari Akademi militer tahun 1992 kecabangan infanteri kopassus.
Sepanjang kariernya, jenderal bintang tiga ini telah menduduki beberapa posisi penting di militer. Diantaranya seperti Wadanjen Kopassus, Kasdam VI Mulawarman, Kaskogabwilhan I, Dankoopssus TNI, Pangdam XVI/Pattimura dan Irjenad.
Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo
Ilustrasi Gedung Mabes Polri
Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro, seorang mantan Jenderal Polisi, menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada era 2000-2001. Menurut informasi dari sumber resmi Kepolisian, dia lahir di Jawa Tengah pada tanggal 1 November 1946.
Selama masa kepengurusannya, dia terlibat dalam perselisihan dengan Presiden Indonesia saat itu, Gus Dur. Meskipun sempat dicopot dari jabatannya, namun pada bulan Agustus 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri mengembalikan posisinya melalui Keputusan Presiden Nomor 97 tahun 2001.
Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto mencoblos di Pilkada DKI
Berikutnya, ada tokoh yang patut diperhatikan, yaitu Jenderal Polisi (Purn) Sutanto. Kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 30 September 1950, mantan Kapolri ini memiliki latar belakang pendidikan dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1993. Tidak hanya berhasil lulus, Sutanto juga meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.
Perjalanan karirnya di Kepolisian Indonesia sungguh mencolok. Dia telah mengisi sejumlah jabatan penting, termasuk sebagai Kalemdiklat Polri (2002-2005), Kalakhar BNN (2005), dan bahkan menjabat sebagai Kapolri (2005-2008). Dilantik oleh Presiden SBY pada 8 Juli 2005, posisi Kapolri dipegangnya menggantikan Jenderal Polisi Da’i Bachtiar.
Pemakaman Mantan Kapolri Dibyo Widodo
Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 26 Mei 1946. Dia menjabat sebagai Kapolri ke-13 dari tahun 1996 hingga 1998. Dalam hal pendidikan, Dibyo Widodo menyelesaikan SMA pada tahun 1965, lalu melanjutkan ke Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1968.
Pendidikan Dibyo tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan studi di Bakaloreat PTIK pada tahun 1972, kemudian Doktoral PTIK pada tahun 1975, Sesko ABRI Bagpol pada tahun 1981, dan terakhir Lemhannas pada tahun 1993. Sebelum menjabat sebagai Kapolri, ia juga menempati berbagai jabatan penting seperti Wakapolda Nusa Tenggara, dan Kapolda Metro Jaya.